Khotbah Minggu, 12 Juli 2020
Salam Pembacaan Teks Firman Tuhan :
Mari kita akan membaca Firman Tuhan dalam: AMSAL 13:20 Adapun Tema Renungan hari ini adl : PERGAULAN YANG BIJAK
Pendahuluan :
Hal Pergaulan dalam hidup sehari-hari, bisa dibilang mudah – akan tetapi juga tidak sesederhana seperti yang kita perkirakan. Seperti pada Minggu yang lalu telah saya jelaskan bahwa pergaulan adalah hal interaksi, saling memberikan pengaruh satu dengan yang lainya.
PREPOSISI :
Kita orang percaya harus memiliki pergaulan yang baik dan benar agar memiliki kehidupan
Kalimat Peralihan :
Ada 2 hal yang harus kita laksanakan agar kita memiliki kehidupan, al :
Perikop ini sebenarnya masih melanjutkan nasihat untuk menerima didikan yang benar dari Tuhan sendiri, DIDIKAN YANG MEMBAWA KEHIDUPAN
I. TEKUN Dalam Tuhan(12)
Ketekunan menjadi kata kunci untuk maju, orang yang gampang putus asa tidak akan menerima apa-apa (12).
William Colgate lahir pada tanggal 25 januari 1783 di kota Kent, Inggris. Ayahnya, Robert adalah seorang petani yang dikenal sebagai intelektuual yang berani dan memiliki pemikiran politik yang tajam.
Pada suatu hari, karena mendukung kemerdekaan negara koloni Inggris, RObert mendapat ancaman dari pihak penguasa. Namun, Tuhan campur tangan dengan mengirim seorang di tengah malam buta untuk memperingati keluarga Colgate. Dengan segera mereka terbang meninggalkan negara Inggris. Pembawa pesan itu mengatakan, jika saja mereka tetap di Inggris kemungkinan besar pasti dihukum penjara atau bahkan dihukum mati. Tapi apa yang buruk menurut dunia, Tuhan mengubahnya menjadi sebuah kebaikan.
Pelayaran Keluarga Colgate naik kapal pada bukan maret 1798 dan berlayar menuju Amerika. Mereka menetap di sebuah perkebunan di Hartford Co., Kota Maryland.
https://rotihidup.org/william-colgate/ https://news.ag.org/features/this-week-in-ag-history-may-12-1968
Disana Ayah William bekerja sama dengan Ralph Maher untuk memulai usaha pembuatan sabun dan lilin.
William membantu kedua orang itu dan belajar dengan cepat. Tetapi, kenyataan berkata lain. Meski sudah bekerja keras, kerja sama itu gagal di tengah jalan. Robert Colgate kembali ke perkebunan dan William memutuskan untuk memulai usahanya sendiri. Setahun kemudian ia kekurangan modal, dan William Colgate harus menutup usahanya.
Meski gagal dua kali, William tidak menyerah. Ia mendapatkan pelajaran berharga. Ia percaya, Tuhan akan mengarahkan langkahnya.. Seorang teman kristiani (Kapten) yang bekerja di sebuah kanal kapal menasihati Colgate, "Berikan hatimu bagi Kristus. Berilah kepada Kristus apa yang menjadi milik Nya. Buatlah sabun dengan jujur. Berikan persembahanmu dengan jujur...dan seseorang akan menjadi pembuat sabun ternama di New York. Orang itu mungkin saja kamu."
Saat William mempelajari Alkitab, ia begitu tertarik dengan ayat dalam Kejadian 28:20-22, "Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untukdimakan dan pakaian untuk dipakai, sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka Tuhan akan menjadi Allahku. Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepadaMu."
Pada tahun 1804, COlgate dipekerjakan oleh sebuah perusahaan pembuat sabun sebagai pegawai magang. Pengamatan Colgate sangat tajam dan teliti. Dia terus memegang perintah Tuhan dalam Amsal, Yaitu memperhatikan perintah, meski perintah itu datang dari mereka yang gagal (Ams 24:30-32).
Colgate percaya bahwa perusahaan itu telah salah kelola, dan ternyata ia benar. Perusahaan itu akhirnya tutup pada tahun 1806, tapi reputasi dan ambisi Colgate memampukannya untuk menghubungi pada penyalur di kota lain. Ia memulai merintis usahanya kembali.
Dan mujizat terjadi. William Colgate dan perusahaannya itu sudah berhasil sejak awal. Dalam 6 bulan perusahaan itu sudah berhasil membuat produk-produk baru dengan bahan kanji. Segera, perusahaan itu mampu memproduksi sabun tangan, sabun toilet, dan sabun cukur.
Tidak Lalai
https://rotihidup.org/william-colgate/ https://news.ag.org/features/this-week-in-ag-history-may-12-1968
Meski Colgate sangat sibuk dalam pengembangan usaha, ia tidak mengabaikan waktu-waktu pribadinya dengan Tuhan. Kesuksesan Colgate dicapai karena ia mengikuti prinsip-prinsip Alkitab.
Seperti Yakub yang berjanji untuk memberi persembahan sulung kepada Tuhan, maka Colgate juga membuat janji yang sama. Sepuluh persen dari keuntungan Colgate dengan setia diberikan kepada Tuhan.
Tidak lama, Colgatye segera menjadi salah asatu pengusaha ternama di New York. Bisnis itu bukanlah satu-satunya yang bertumbuh dan berhasil. Colgate menikahi Mary Gilbert pada tahun 1811, dan bersamanya terlahir 11 anak. Pernikahannya dengan Mary disebut orang sebagai "Persekutuan yang indah dengan seorang yang menyenangkan."
Colgate bahkan menamai anaknya berdasarkan nama Alkitab. Ini menggambarkan cara pandang Alkitab dalam setiap aspek hidup mereka. Keluarga ini setia beribadah dan membaca Alkitab bersama.
Colgate sangat aktif dalam bermacam kegiatan sosial yang diadakan di gerejanya. Dia juga meyumbangkan banyak dana untuk lembaga pendidikan, termasuk Madison College, Hamilton, New York.
Karena kemurahan hatinya, sekolah itu kini berganti nama menjadi Colgate university. Dia juga adalah pendukung aktif kegiatan misionaris. Pada tahun 1816, Colgate memegang peranan penting dalam mengelola American Bible Society dan American and Foreign Bible SAociety. Dia juga melayani sebagai pengurus American Tract Society.
Selagi bisnisnya terus berkembang dan diberkati Tuhan, dia memerintahkan akuntannya untuk meningkatkan jumlah persembahannya, dari 20 persen menjadi 30 persen. Ketika dia terus berkomitmen untuk memberi, perusahaannya menjadi semakin diberkati Tuhan.
Saat ini, Colgate Palmolive adalah salah satu perusahaan tertua di Amerika dan dinobatkan oleh majalah Fortune sebagai salah satu dari 500 perusahaan paling sukses di Amerika. Angka penjualan revenue-nya mencapai US$ 9 miliar dan cabangnya telah berada di 221 negara di seluruh dunia.
Produknya telah berkembang memenuhi kebutuhan perorangan, pabrik samapai hewan peliharaan. Merk-nya telah dikenal di seluruh dunia seperti Colgate, Palmolive, Speed-Stick, Fab, Murphy, Ajax, dan Irish Spring.
https://rotihidup.org/william-colgate/ https://news.ag.org/features/this-week-in-ag-history-may-12-1968
Keberhasilan Colgate Palmolive adalah sebuah kesaksian tentang apa yang Tuhan sanggup kerjakan bagi mereka yang setia mengejar mimpinya dan berkomitmen untuk mengenal Tuhan, pribadi yang sanggup memenuhi mimpi-mimpinya.
DR. Colonel
Harland David "Colonel" Sanders (lahir 9 September 1890 – meninggal 16 Desember 1980 pada umur 90 tahun) merupakan seorang pebisnis berkebangsaan Amerika Serikat yang ikut mendirikan Kentucky Fried Chicken (KFC). Dia mulai aktif dalam mewaralabakan bisnis ayamnya pada usia 65 tahun. Saat ini, usahanya telah tumbuh menjadi salah satu yang terbesar dalam sistem masakan siap saji di dunia. Tetapi sebelum menuai kesuksesannya, selama 9 tahun Kolonel Sanders berusaha menyempurnakan metode memasak ayam dengan menggunakan sebelas bumbu dan rempah-rempah seperti yang dikenal saat ini. Dengan resep masakan tersebut, daging ayam menjadi sangat empuk, renyah, dan gurih. Dia juga menggunakan pressure cooker yang lebih cepat memasak ayam daripada penggorengan biasa dan meningkatkan cita rasanya, sehingga saat ini dikenal istilah restoran cepat saji atau fast food karena kecepatan memasak ayam dan kelezatan rasanya.
Pada tahun 1952, Kolonel Sanders menjual semua propertinya untuk berkeliling dari kota ke kota dan dari restoran ke restoran untuk menawarkan resepnya. Sebagai mantan koki, dia percaya bahwa resepnya akan diminati banyak restoran dan mau diajak bekerjasama untuk membuka usaha waralaba di bawah lisensinya. Sayangnya, lebih dari 1.000 restoran menolak resep yang ditawarkannya, tetapi dia tidak menyerah begitu saja dan terus berkeliling sampai tiba di restoran ke 1.008 yang mau membeli resepnya dan selanjutnya mengembangkan usaha waralaba yang diberi nama KFC.
Kolonel Harland Sanders (1890-1980) terkenal karena mendirikan jaringan restoran ikonik, Kentucky Fried Chicken. Setelah ia menerima Kristus pada usia 75 tahun di gereja Assemblies of God (GSJA) di Louisville, Kentucky, berita pertobatannya menyebar dengan cepat. Selama 15 tahun terakhir hidupnya, Kolonel Sanders membagikan kesaksiannya yang tak terhitung jumlahnya berkali-kali. Lima puluh tahun yang lalu, Penginjil Pantekosta menampilkan kisahnya.
Kehidupan dan kepribadian Sanders yang penuh warna membuatnya mendapatkan tempat bertingkat dalam sejarah Amerika. Young Sanders mengalami masa kecil dan kehidupan rumah yang sulit. Dia mulai bekerja sebagai buruh tani pada usia 10, dia meninggalkan rumah pada usia 13, dan dia memalsukan tanggal lahirnya dan bergabung dengan Angkatan Darat A.S. pada tahun 1906 pada usia 16.
https://rotihidup.org/william-colgate/ https://news.ag.org/features/this-week-in-ag-history-may-12-1968
Setelah kepergiannya yang terhormat pada tahun 1907 dari Angkatan Darat, Sanders memegang suksesi pekerjaan jangka pendek. Dia bekerja untuk kereta api, jalur feri, perusahaan asuransi, dan kamar dagang, di antara bisnis lainnya. Dia adalah seorang wiraswasta pekerja keras, tetapi temperamennya menyebabkan sering terjadi bentrokan kepribadian. Dia belajar hukum dan bekerja sebagai pengacara selama tiga tahun di Arkansas, tetapi karir hukumnya berakhir setelah dia masuk ke perkelahian ruang sidang dengan kliennya sendiri.
Pada 1930, Sanders memulai sebuah restoran yang terletak bersebelahan dengan stasiun Shell Oil di Kentucky yang ia kelola. Masakannya menjadi sensasi lokal dan, pada tahun 1952, ia mulai membuat waralaba resep "Kentucky Fried Chicken" rahasianya. Sanders menjadi seorang dermawan terkenal dan diberi gelar kehormatan "Kolonel" untuk pekerjaan amal oleh gubernur Kentucky. Perusahaan ini berkembang pesat menjadi 600 waralaba pada tahun 1963. Sanders, dengan jas putih dan rambut putih serta janggutnya, membantu memasarkan Kentucky Fried Chicken dan menjadi citra yang umum di seluruh dunia.
Meskipun sukses ini, Sanders merasa bermasalah dalam jiwanya. Selama bertahun-tahun, dia aktif di gereja, tetapi dia tidak pernah sepenuhnya menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Dia telah mengembangkan kebiasaan mengutuk yang telah mendarah daging dalam gaya hidupnya. Dia ingin bebas dari rasa bersalah dan siksaan batin, tetapi dia tidak tahu bagaimana mencapai kedamaian yang dia cari.
Kemudian, suatu hari pada tahun 1965, seorang asing mendekati Sanders di jalan dan mengundangnya ke kebaktian penginjilan bersama McDuff Brothers di Evangel Tabernacle Assembly of God di Louisville, Kentucky. Sanders mengunjungi gereja dan bertanya kepada pendeta, Waymon Rodgers, apakah Tuhan dapat memberinya jaminan bahwa ia akan pergi ke surga, dan apakah Tuhan dapat membebaskannya dari kebiasaan mengutuknya. Rodgers merespons dengan tegas pada kedua hitungan dan memimpin Sanders dalam doa untuk menerima Kristus. Sanders menjadi anggota setia Tabernakel Evangel.
Sanders sering bersaksi tentang pertobatan Kristennya. Dalam sebuah wawancara tahun 1979 di PTL Club, Sanders mencatat bahwa Tuhan sama-sama menyelamatkannya dan menghilangkan keinginannya untuk bersumpah. Berbagai publikasi Assemblies of God juga menampilkan kesaksian Sanders. Pada tahun 1968, tokoh-tokoh radio Revivaltime C. M. Ward dan Lee Shultz mewawancarai Sanders, yang menghasilkan publikasi sebuah buku kecil Revivaltime, Kolonel Sanders Begins a New Life.
Dalam buklet Revivaltime, Sanders merangkum kesaksiannya: https://rotihidup.org/william-colgate/ https://news.ag.org/features/this-week-in-ag-history-may-12-1968
“Kamu bisa bergabung dengan gereja. Anda dapat melayani di komite. Anda dapat dibaptis dan menerima komuni. Anda bisa menjadi pengawas Sekolah Minggu - dan tidak diselamatkan. Aku tahu. Itu terjadi dalam hidup saya. Itu aku. Saya tidak memiliki kekuatan spiritual yang cukup dalam hidup saya untuk menjaga saya dari cussin '. Saya tahu ada pengalaman keselamatan. Ini adalah pengalaman pribadi saya hari ini. Saya tahu saya benar dengan Tuhan. Saya tahu dosa-dosa saya diampuni. ”
Tiga puluh delapan tahun setelah kematiannya, Kolonel Sanders tetap menjadi sosok yang lebih besar dari kehidupan dalam budaya Amerika. Perusahaan yang ia dirikan, Kentucky Fried Chicken, terus menggunakan gambar dan kisah hidup Sanders dalam kampanye pemasarannya. Namun kehidupan Sanders lebih dari sekadar ayam goreng; ceritanya menggambarkan bahwa Injil dapat memberikan harapan dan kehidupan baru kepada siapa pun - terlepas dari usia atau latar belakang sosial.
Bacalah artikel, “Kolonel Sanders Memulai Hidup Baru,” di halaman 14, 12 Mei, Pentakosta Evangel Sanders meninggal dunia pada tanggal 16 Desember 1980 akibat komplikasi Pneumonia dan Leukimia.
II. MENGHARGAI DIDIKAN Dalam TUHAN (13)
Orang yang meremehkan didikan pun akan menanggung akibat dari kebodohannya sendiri (13). Orang yang menerima didikan akan menjadi bijak dan berakal budi, tahu menghindar dari jebakan orang-orang fasik dan tetap hidup (14-16), serta cakap pula mengajar orang lain (17).
Tuhan mendidik umat-Nya dalam kebenaran dengan tujuan untuk mendorong orang yang sudah hidup benar agar bertahan, bahkan memaksimalkan kebenaran (mis. 16a, 20a, 22a). Tujuan lainnya adalah untuk memperlihatkan sikap dan akibat kefasikan (16b, 20b, 22b). Di sini Tuhan mendidik orang dengan memperhadapkan orang pada akibat-akibat yang harus ditanggung bila hidup dalam ketidakbenaran.
Amsal juga mendorong pendengarnya untuk ambil bagian dalam mendidik orang lain, terutama anak-anak sendiri. Meski tidak mudah, orang tua bertanggung jawab terhadap pertumbuhan iman dan karakter anak-anak mereka. Itulah tanggung jawab yang diberikan Tuhan kepada para orang tua. Orang tua yang tidak mendisiplin anaknya, perlu dipertanyakan kasihnya. Itu menunjukkan kurangnya perhatian https://rotihidup.org/william-colgate/ https://news.ag.org/features/this-week-in-ag-history-may-12-1968
mereka pada perkembangan karakter anak-anak mereka. Oleh karena itu, orang tua perlu meninggalkan kesaksian dan warisan yang baik untuk anak-anak (22). Bukan semata-mata berupa harta materi, tetapi juga kebajikan, kesalehan, dan karakter yang mulia. Kalau diperlukan, jangan takut untuk mendisiplin anak dengan tegas agar mereka tetap tinggal dalam kebenaran (24). Anak yang tidak pernah mendapat koreksi dari orang tua, dapat tumbuh tanpa memiliki pengertian tentang kebenaran.
Kiranya setiap orang tua meminta hikmat dari Tuhan agar memiliki cara mendidik yang benar. Tentu saja agar setiap anak juga hidup berdasarkan hikmat Tuhan.
PENUTUP : TUHAN YESUS MEMBERKATI